Minggu, 11 Februari 2018

Bara Diana Part 3



Hari menjelang sore, Diana keluar kamar setelah shalat ashar. Hatinya tersenyum mengingat bagaimana cerita miliknya hilang waktu itu.

Kejadian tiga tahun silam itu membuatnya merasa jadi pahlawan, itu juga yang memotivasi dirinya memasuki ekskul taekwondo di sekolah. Buku cerita itu ia gunakan untuk menimpuk preman yang sedang memeras seseorang.

Diana tak sempat melihat orang itu, karena dirinya malah balik dikejar si preman. Beruntung lokasinya tak jauh dari sekolah, Diana pun ditolong oleh satpam sekolah. Kejadian waktu itu membuatnya menjadi pemberani.

Mengingat masa lalu membuat perasaan Diana menjadi lebih baik. Namun, dia tak pernah tahu bahwa badai bisa melanda kehidupan kapan dan dimana saja.

Baru saja Diana merasa senang, begitu tangga terakhir dilaluinya, sudah berdiri seorang wanita yang cantik dan super stylish.

“ Oh jadi ini istri Bara yang baru?” tanya wanita itu dengan nada dan tatapan sinis. Diana kaget bukan kepalang, Ia sama sekali tak mengenal wanita itu.

“ Kamu pasti tidak tahu siapa saya kan?” tanya wanita itu, Diana hanya menggeleng sebagai jawaban.

“ Saya Ane, istri Bara yang pertama, kamu sudah bertemu istri yang lain?”

Mendengar itu sontak Diana menutup mulutnya dengan tangan tanda kaget lalu kembali menggeleng.

“ Oke, lalu kamu itu…” tanya wanita itu sambil menunjuk Diana

“ Sa…saya Diana, saya istri Pak Bara tapi tidak tahu nomor keberapa” jawab Diana polos

“ Hahahahhaa” wanita itu malah tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Diana.

Lagi-lagi Diana hanya bisa bingung dan diam.

“ Bara! Bara kamu dimana? Cepat keluar “ teriak wanita itu setelah berhenti tertawa.

Tak lama Bara muncul dari tangga yang lainnya.

“Ada apa teriak-teriak kebiasaan jelek masih saja tidak hilang “ ujar Bara santai.

Tungu jadi benar Mba Ane ini istrinya Pak Bara? Tanya Diana dalam hati, mukanya tampak pucat karena syok.

Bara pun kini berada diantara Diana dan Ane.

“ Hmm, kamu juga sama sudah jadi single lagi tetap saja jahilin orang “ jawab Bara santai

Diana satu-satunya pihak yang bingung dengan situasi sekarang.

“ Dia mengaku jadi siapa kali ini?” tanya Bara sambil menatap Diana yang bingung.

“ Istrinya Pak Bara yang pertama “ jawab Diana polos.

Bara langsung memelototi Ane, yang dipelototi malah tersenyum jahil.

“ Dia Ane kakak perempuan saya, dia memang tidak hadir di pernikahan karena sok sibuk kerja di luar negeri dan hobinya jahilin orang “  jelas Bara singkat lalu berlalu ke ruang tamu. 

Diana yang masih mematung digeret Ane menuju ruang tamu.

Di ruang tamu Ane duduk dalam satu sofa dengan Diana, Bara memilih sofa yang lainnya.

“ Bar, aku lebih suka dia daripada kakaknya yang kabur itu “ ujar Ane spontan.

Bara menatap Diana khawatir gadis itu akan tersinggung, alih-alih tersinggung raut wajah Diana terkesan datar saja.

“ Hmm” jawab Bara.

“ Dia juga lucu dan polos, dan dia pastilah anak gadis yang baik dan bertanggung jawab, jika tidak semalam dia sudah kabur dari rumah ini “

Diana bingung harus bicara apa pada kakak iparnya itu, dia hanya diam dan tertunduk

Sedangkan Bara tersenyum lebar mendengar komentar kakaknya tentang Diana.

“ Ya, aku memang beruntung lagipula lelaki yang baik pasti mendapat wanita yang baik pula kan?” jawab Bara kemudian.

Deg ! jantung Diana mulai berdebar tak beraturan.

Jadi Pak Bara tidak kecewa menikahiku? Apakah aku tidak dianggap hanya penambal malu keluarganya? Apa aku boleh berharap pada pernikahan dadakanku ini? Tanya Diana dalam hati

“ Hey Diana, apa kamu syok karena candaanku ?” tanya Ane tiba-tiba, Diana mengangkat wajahnya segera melihat kearah Ane dan menggeleng.

“ Hmm,kalau begitu buatkan aku teh dan kudapan bisa? Aku lapar ingin nyemil “ pinta Ane, tanpa menunggu lagi Diana langsung pergi ke dapur meniggalkan dua bersaudara itu.

“ Dia benar-benar polos Bara, aku jadi merasa kasihan dengan dia, menikah di usia semuda itu pasti berat, dia juga harus menunda cita-citanya “  Ane memulai lagi percakapan.

“ Aku tahu, tapi janji tetaplah janji selalu harus ditepati, hanya dia pengganti Reina yang sudah bisa aku nikahi, tapi aku malah bersyukur bisa menikah dengannya”

“Ah, aku tahu kamu diam-diam suka padanya ya bukan pada Reina?” selidik Ane

“ Ah, lebih tepatnya aku sudah menyukainya sejak dia amat belia, dia itu gadis yang ingn aku temui selama 6 tahun ini “ ungkap Bara.

“ Wah, so sweet kamu, lalu apa dia tahu?”

Bara hanya menggeleng.

“ Bodoh kamu, kamu harus bilang padanya agar dia tahu” saran Ane

“ Ya mungkin pelan-pelan “ Bara sudah memikirkannya

“ Aku bisa menebak apa isi kepala gadis itu, dia pasti menganggap dirinya hanya dianggap pengganti kakaknya dimatamu “  ucap Ane yakin.

“ Kamu tahu kan aku sangat ahli dalam menilai dan menelisik pikiran orang?”  ujar Ane sedikit berbangga.

Bara pun mengangguk mengamini.

Diana yang sejak tadi ternyata ada dibalik pintu yang terbuka mendengar percakapan kedua bersaudara itu. Perasaannya campur aduk tak karuan, tapi satu hal yang pasti ini bukan mimpi buruk, tapi dirinya bisa mewujudkan mimpi indah.
Selesai

#onedayonepost
#odopbatch5

2 komentar:

  1. eh, udah selesai aja nih..salam kenal

    BalasHapus
  2. hehehe part 1 daan 2 nya sudah dibaca kah? hehehe, iya saya pendekin sampai sini dulu ceritanya, makasih sudah mampir

    BalasHapus